Minggu, 01 Januari 2012

Jangan Marah Dulu

Jangan Marah Dulu

Banyak kejadian di sekitar kita yang sering membuat kita tidak dapat menahan rasa marah. Kesalahan, kegagalan, gangguan, ejekan, dsb. Dengan marah memang kita dapat melepaskan tekanan emosi dalam diri kita. Tapi, pernahkah anda terpikir bagaimana perasaan orang yang anda marahi? Apa reaksi anda sendiri bila ada orang yang marah kepada anda? Ya, marah ternyata lebih sering tidak menyelesaikan masalah, tetapi menimbulkan masalah-masalah baru. Bila anda ingin lebih bijaksana dalam mengontrol rasa marah anda, perhatikanlah beberapa langkah di bawah ini:
1. Pelajari dan kenailah perasaan marah anda.
Kenali rasa tidak enak dan terganggu saat anda mengalami peristiwa yang mengancam hidup/karir anda. Pelajarilah bagaimana perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh anda; misalnya naiknya nada suara, jantung berdetak lebih cepat, keluarnya keringat,
2. Identifikasikan apa sebab dan tujuan dari perasaan marah tersebut.
Frustasi disebabkan karena adanya hambatan dalam pencapaian tujuan. Maka anda harus dapat mengidentifikasikan tujuan anda dahulu sebaik-baiknya. Bila telah anda temukan, usahakanlah untuk menyampaikan tujuan tersebut dan bukan emosi marah anda.
3. Carilah pemecahan masalah, pikirkan apa yang salah dan bukan siapa yang salah.
Dengan mengajak rekan anda memikirkan pemecahan masalah, anda menariknya menjadi teman anda daripada bila anda memarahinya.
4. Sadarilah bahwa hanya diri anda sendiri yang dapat mengontrol emosi marah anda.
Andalah yang menentukan apakah anda marah atau tidak.
5. Cobalah selalu berpikir sesuai dengan realitas di sekitar anda.
Seringkali kemarahan anda disebabkan karena anda mengharapkan dan menuntut orang lain mengikuti aturan-aturan yang anda buat dan bila ada yang ‘melanggar’ aturan tersebut anda bertindak sebagai ‘hakimnya’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar